Senin, 27 Januari 2014

Surat cinta untuk Tuhan


 Era Globalisasi atau dikenal dengan zaman modernisasi juga sering disebut dampak yang sangat baik setelah era renaisans oleh orang-orang eropa,merupakan masa ketika segala sesuatu sudah terhubung dengan mesin,berbagai macam ilmu baru ditemukan,juga ilmu-ilmu yang sudah lama hilang dihadirkan kembali,sehingga  membuka mata manusia untuk lebih intensif lagi mandalami ranah pendididkan,pengkajian,penelitian,dan percobaan-percobaan baru.
                Zaman modern dengan segala kecanggihannya  dapat melakukan berbagai macam kegiatan manusia atau dapat dikatakan tangan kedua manusia yang mengerjakan berbagai macam hal tanpa harus mengeluarkan tenaga yang besar dalam pelaksanaannya.
                Era globalisasi adalah era dimana semua negara berlomba-lomba meningkatkan kualitas negaranya dalam bidang ekonomi,pertahanan,teknologi,pendidikan,kualitas masyarakatnya dan juga pendidikannya untuk berlomba agar dapat menyandang gelar sebagai negarayang maju.
                Sudah lumrah bagi kita ketika melihat ataupun menyaksikan sebuah negara mempublikasikan penemuan-penemuan baru dalam bidang  teknologi,keamanan,ataupun tingkat kesejahteraan negrinya,juga ketika mereka memploklamatorkan  sebuah perang untuk mempertegas  kekuatan dan kekuasaan mereka atas negara-negara yang lebih lemah kualitas negaranya dibanding dengan negeri adikuasa ini.
                Terobosan-terobosan baru yang banyak merubah wajah dunia ini menjadi penyebab berevolusinya  sebuah negara,merubah bentuk  wajah negara mereka yang kumuh dan memperbaharuinya dengan menerapkan berbagai macam mode yang berlangsung di era global.
                Namun sadarkah kita dibalik perubahan ini,sejatinya kita sebagai negara yang telah memploklamatorkan diri sebagai negara yang berdaulat pada tanggal 17 agustus 1945,dan menyatkan diri bebas dri penjajahan pada tahun 1955,hanya sekedar formalitas para atasan yang ada dikursi jabatan sana.
                Sadarkah kita?yang dikatakan kemerdekaan dan bebas dari penjajah yang sering kita dengar itu hanya celoteh belaka atau belum mutlak bebas dari penjajahan disetiap lini kehidupan masyarakat indonesia.memang benar kita telah terbebas dari penjajahan frontal yang telah merenggut ratusan ribu jiwa masyarakat indonesia,dan menghancurkan lahan pangan yang ada di bumi pertiwi ini.
                Era globalisasi merenggut semua aspek kehidupan masyarakat indonesia ,menghapus norma-norma kesosialan yang menjadi penopang indonesia sebagai bangsa yang beradab,dan menggatinya dengan ideologi-ideologi barat yang bobrok.kita kini dicecoki dengan berbagai macam opini yang sudah meracuni akal pikiran kita untuk menjadi robot bagi para penguasa,wajah kita telah berubah menjadi duit di mata para bisnisman,yang pada akhirnya indonesia di perkosa habis-habisan dari seluruh penjuru mata angin oleh kata “GLOBALISASI” itu.
                Taukah kita?penjajahan di indonesia yang dikatakan sudah tiada itu hanyalah formslitas bagi sebuah negara yang hendak diakui berdaulat oleh negara lain,tetapi dibalik oleh semua itu sejatinya penjajahan indonesia ini dari dulu hingga kini masih berlangsung dengan sadisnya,indonesia di jajah oleh berbagai arah.
                Pendidikan adalah ranah utama dalam penjajahan ini.pendidikan indonesia sebelum era milenium atau sebelum tahun 2000 indonesia muncul dengan berjubel tokohnya yang dikenal oleh dunia.kita kenal bj.habibi pencetus black box bagi pesawat terbang yang kini telah digunakan oleh seluruh dunia kemudian ada M.natsir sebagai pentolan diplomatis pada awal masa berdirinya indonesia juga banyak tokoh-tokoh hebat yang diakui negara lain.
                Namun kini apa yang dapat kita banggakan pada tokoh-tokoh masyarakat kita saat ini?terobosan yang mendunia apa yang harus kita akui?ketika masyarakat negara lain sudah terbang ke bulan dengan kecanggihan temuannya,kita masih sibuk bergosip ria dengan hal-hal yang tidak penting.
                Sistem pendidikan di indonesia harus segera diperbaharui.memang HAM sebagai pelindung bagi setia masyarakat berjalan dengan baik,namun harus diketahui HAM juga mempunyai tempat untuk diterapkan.ketika pada pendidikan di indonesia sudah di setir oleh HAM  maka semangat belajar dan potensi kecerdasan yang ada pada pemuda kita terkubur bersama berlangsungnya modernisasi ini.
                Contoh yang kita temukan di dunia pendidikan kita saat ini seorang murid memenjarakan gurunya,tauran antar pelajar atau mahasiswa dengan sekolah atau universitas lain,bahkan tauran antar jurusan dalam satu universitas pun mungkin sudah menjadi hal yang lumrah,kehamilan untuk seorang yang berstatus pelajar pun tidak luput dari siaran media tiap harinya,juga tentang para pengajar yang ditemukan berda di warung-warung,tempat wisata atau tempat hiburan lainnya padahal pakaian dinas masih melekat pada mereka juga jam dinas masih berjalan pada waktu itu.
                Kurang nya kesadaran pada diri setiap pengajar atau pelajar untuk meningkatkan keprofesionalitasan bekerja dan juga disiplin adalah penyebab utama bobrok nya pendidikan di indonesia.
                Kemudian disisi lain kita juga dijajah pada bidang ekonomi,kita dibunuh oleh pribumi kita sendiri juga oleh orang asing yang membantai orang kita dengan senyuman mereka.dari dalam negri para oknum penguasa kita membantai satu-satu rakyat miskin dengan berbagai macam peraturan mereka yang menyiksa nafas kita,merekan mengumbar  janji-janji manis yang mereka gembar-gemborkan sebelum terpilih sebagai aperatur negaranamun kenyataan yang ada hanya seperti angin yang berhembus  sajatak ada bekas.
                Pajak yang dipungut dari jerih payah rakyat jelata pada akhirnya hanya akan masuk pada kantong para oknum penguasa yang lalim dan dzalim .APBN dan APBD digerogoti,proyek-proyek pembangunan sarana dan pra sarana negara dipangkas yang pada akhirnya rakyatlah yang harus menerima akibatnya,nyawa melayang akibat kurang efektifitasnya pembangunan sarana negara yang dibangun.namun apa yang terjadi setelah mereka merampok habis-habisan uang negara ini?para koruptor yang telah merampok uang negara bermilyar-milyar hanya dihukum dengan 5 tahun penjara,sedangkan seorang nenek tua yang kelaparan butuh makanan dengan terpaksa mengambil sebuah semangka dijerat hukum belasan tahun.dimana rasional hukum negeri ini?apakah dengan adanya kasus ini kita diajarkan agar lebih baik merampok uang negara bermilyar-milyar dengan dasi,jasdan bolpoin dari pada mencuri sebuah semangka yang harus mendekam belasan tahun di dalam penjara?tak hanya itu sajamasyarakat indonesia yang penduduknya mayoritas ekonominya berada pada level kurang mampu harus di cekik lagi dengan di naikan nya harga BBM,yang berdampak pada naiknya kebutuhan pokok,jadi untuk apa sumber daya alam indonesia yang begitu berlimpah?
Tidak puas dengan jajahan oleh pribumi sendiri,kini datang para orang asing dengan senyaman merekamenawarkan produk negara mereka yang dilihat oleh kita bagustapi sesungguhnya itu adalah senjata pembunuh mengerikan.disebutkan bahwa korban kecelakaan lalu lintas melebihi kuota korban perang bahkan menjadi pembunuh terbesar ketiga,pada catatan kepolisian tercatat setiap 17 menit satu jiwa melayang akibat kecelakaan lalu lintas yang jika dihitung jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas setia tahunnya menembus angka 31.186 jiwa hal ini di dominan oleh pengguna motor karena motor di indonesia setiap tahunnya meningkat 200% jika pada tahun 70’an hingga tahun 80’an motor di jalan raya takut pada mobil namun kini zaman telah berubah dan keadaan jalan pun berubah.belum cukup angka kematian yang begitu besar akibat kecelakaanlalu lintas,kita harus dihadapkan lagi dengan angka kematian akibat gaya hidup yang dikatakan “gaul”,begitu banyak perampokan,pembunuhan dan bunuh diri karena ingin mengikuti trend masa kini.
                Apakah kita belum puas dengan problem yang terjadi pada zambrut khatulistiwa ini?ataukah kita hanya menonton atau membiarkan atau bahkan meneruskannya?kapan kita mau merubah negara kita ini??    

Garut,21-23 Januari 2014
@Rama-Zaheda


Tidak ada komentar: